Senin, 04 April 2016

Menggebu-gebu Merbabu

Menggebu-gebu Merbabu

30-31 Januari 2016 adalah waktu dimana kami melakukan pendakian di Gunung Merbabu via Selo. Pendakian ini sudah saya rencanakan berbulan-bulan yang lalu namun baru dapat terlaksana akhir bulan Januari 2016.

Segala informasi mengenai Gunung Merbabu saya kumpulkan karena ini merupakan pendakian pertama saya di Gunung Merbabu.

2 minggu sebelum Hari H, Saya mengajak teman sekelas saya yang bernama Agung, dari obrolan tersebut tersepakati bahwa kita akan melakukan pendakian di Gunung Merbabu.
Kemudian saya bergegas mengajak teman sohib saya yang bernama Khunnas yang ternyata langsung mendapat respon positif, 2 orang sudah saya rekrut. Selang beberapa hari kemudian Khunnas  mengajak Feri Fachrul Fachri dan dua temannya. Alhamdulillah tim berjumlah 8 orang. Namun H-3 pendakian Feri Fachrul Fachri dan dua temannya membatalkan rencana ini...waduh tim tinggal 3 orang haha. Sempat mau ikut Open Trip temannya Agung saja, namun Khunnas meyakinkan saya tentang pendakian ini.
Kemudian saya menghubungi Deo untuk ikut dalam pendakian ini dan ternyata Deo bisa sekaligus Deo juga mengajak Fahri Alrokhim. Alhamdulillah H-2 fix tim berjumlah 5 orang yang semuanya adalah alumni SMA N 1 Pleret Bantul. Dari obrolan di BBM disepakati meeting point bertempat di depan Pasar PASTY Jam 7 pagi.

30 Januari 2016

Pukul 07.30 semua anggota telah berkumpul dan langsung 'gas' menggunakan motor menuju Selo Boyolali. Saya dan Khunnas berada di depan sekaligus yang membuka jalan hha. Dari jogja mengambil arah Jl Magelang kemudian saat sampai di pertigaan Blabak Mungkid ambil kanan, setelah memasuki gapura besar Taman Nasional Gunung Merapi ada Pertigaan ambil kanan, bila lurus menuju Ketep Pass dan kekanan Menuju Selo. Jalan mulai rusak di daerah menuju Selo ini maklum di lewati truk-truk pengangkut pasir, katanya ada penambangan pasir ilegal. Setelah 45 menit berada di jalan rusak sampailah kami di depan Polsek Selo, disini kami mampir membeli Nasi Padang dahulu buat bekal nanti.
Merapi dari depan Polsek Selo

Setelah membeli perbekalan kami melanjutkan perjalanan menuju Basecamp yang terletak di sebelah utara Polsek Selo. Dari Polsek Selo menuju Basecamp sendiri cuma sekitar 5 Menit. Saat itu kami memilih Basecamp Kang Bari yang lebih sepi, karena saat itu Basecamp Kang Parman super ramai mungkin karena weekend.

Simaksi disini sebesar Rp 15.000,00/orang dan parkir Rp 2000,00/motor. Setelah diberi Peta dan pengarahan sama Bapak-bapak pihak Basecamp dan setelah istirahat  kami mulai berjalan menuju Merbabu. Saat itu cuaca mendung seperti mau hujan ringan.

Pukul 11.39 kami berada di depan gerbang pendakian Gunung Merbabu via Selo.

Dari kiri ke kanan : Deo, Khunnas, Fahri, Agung dan saya (Singgih)

Dari Basecamp - Pos 1 Jalan masih tergolong landai dengan jalan setapak yang cukup jelas. Waktu itu Fahri sempat mengalami kelelahan dan mau muntah setelah di selidiki ternyata dia cuma kelaparan haha.

Jalur menuju Pos 1

Setelah berjalan kurang lebih 1,5 jam sampailah kami di Pos 1 dengan disambut hujan haha. Hal yang kami khawatirkan di Basecamp benar terjadi. Dengan bergegas kami memakai mantrol untuk melindungi diri dari hujan dan dinginnya Merbabu. Hujan terus saja menemani kami selama perjalanan menuju Pos Bayangan 2 dan hal ini membuat sepatu kami mengalami kebasahan total kecuali yang berbahan waterproof yaitu saya hha. Di tengah dinginnya merbabu waktu itu kami memutuskan untuk menunaikan shalat dzuhur sekalian kami jamak, sekaligus hujan mulai reda di Pos Bayangan 2 ini.

Pukul 14.52 kami melanjutkan perjalanan, jalur disini tergolong mulai menanjak dengan kondisi tanah yang licin pasca didera hujan. Kabut tebal pun mengiringi langkah kami, disini kami mulai mengalami kelelahan..maklum kami belum makan.

Foto-foto dulu biar tidak capek

Setelah berjalan menanjak dari Pos Bayangan 2 sampilah kami di Pos 2. Pos 2 ini sedikit terbuka dengan kondisi tanah yang luas cukup untuk camp belasan tenda. setelah ISHOMA kami melanjutkan perjalanan menuju Pos 3.
Jalur menuju Pos 3

Di sepanjang jalur ini sempat ditemukan buah berry atau semacam buah berry yang menjadi  ciri khas tumbuhan beberapa Gunung di Indonesia. Jalur pendakian semakin licin dan tanah mulai tidak stabil untuk dipijak, hingga pukul 17.59 kami menapaki Pos 3. Ternyata Tuhan memberikan kejutan lagi...badai 'mengosak-asik' kenyamanan kami saat menyantap masakan padang yang kami beli tadi. Namun semua sepakat bahwa ini adalah makanan ternikmat yang kami santap di awal tahun ini haha.

Agung bersama Pos 3

Merapi mengintip kami di balik awan

Agung dan Deo

Semburat awan oranye

Pukul 18.11 mentari mulai menyembunyikan wajahnya. Kami mulai melanjutkan melangkah dan meninggalkan Pos 3. Tuhan lagi-lagi menguji kami dan pendaki-pendaki lain, badai masih saja 'mengosak-asik' perjalanan kami. Hal ini tentu membuat langkah kaki kami semakin berat ditambah beban cerrir dan tentunya licinnya jalur ini yang membuat keseimbangan kami di uji. Disamping itu jalur menuju Sabana 1 merupakan jalur terberat di Merbabu via Selo, dengan kemiringan jalur yang curam, sedikit bebatuan, tanah yang sedikit gembur membuat kami sedikit kesulitan disini. Hal ini membuat Agung sempat berkata " aku ra kuat tenan nak iki bro, merinding nguwaske ngisor" wkwk yang artinya "saya beneran tidak kuat bro, merinding lihat ke bawah". Di tambah lagi Agung yang hanya memakai sandal jepit menambah kesulitan tersendiri bagi Agung, maklum sepatunya di pakai Khunnas.
Jalan semakin petang senter dan headlamp kami nyalakan, ditengah perjalanan kaki saya mengalami 'kram' yang luar biasa sakit. hal ini tentu membuat rombongan kami dan pendaki lain juga ikut berhenti sejenak. Setelah berhenti 5 menit perjalanan kami lanjutkan. 
1 Jam kemudian kami sampai di Sabana 1, kami memutuskan langsung membuat tenda karena saat itu hujan rintik-rintik menemani pendirian tenda kami. Baju yang basah, sepatu yang basah, badan yang mengigil ditambah lagi hujan yang semakin deras membuat kami tidak konsentrasi...pantas saja tenda baru jadi setelah 3 kali gagal..haha.

Setelah ISHOMA, sedikit obrolan hangat di temani kopi dan energen yang hangat tentunya. Obrolan mengarah pada summit attack esok hari, ternyata satu per satu anggota bilang mereka enggan melanjutkan ke puncak..hhaha dalam hati saya ngikut saja.

31 Januari 2016

Pukul 04.30 alarm membangunkan kami sekaligus mengusik kenyamanan tidur kami. Karena dinginnya suhu udara saat itu baru jam 05.00 kami terbangun. Kami langsung jamaah shalat subuh. saat saya keluar tenda ada 2 pendaki yang keliling-keliling di sekitaran tenda kami setelah saya tanya ternyata mereka telah kehilangan sepatu dan sandal gunung semalam..hati-hati saja ya. 
Pukul 06.16 cuaca mulai bersahabat, saya mengajak Khunnas untuk melanjutkan ke puncak namun ternyata Deo, Fahri dan Agung juga mau ikut setelah tadi malam sempat mengurungkan diri melanjutkan ke puncak. Setelah kami foto-foto di Sabana 1 kami langsung melanjutkan perjalanan.

Pagi berkabut di Sabana 1

Khunnas berlatar awan

Agung sedang berdoa

dalam perjalanan ini kami membawa cerrir, matras, SB, kompor dll kecuali tenda...
maklum kami cuma sewa, kecuali Deo. Alhamdulillah bersyukur sekali cuaca pagi itu sungguh cerah sekali. Tuhan memberikan hadiah spesial bagi kami. Hamparan rumput yang menghijaukan mata, awan yang seakan berlomba menyapa kami, terpaan angin yang menyejukkan bersama eidelweis yang masih malu menunjukkan bunganya..ahh sungguh indah.

Agung bersama Sabana 1

saya

Khunnas


Pukul 07.40 kami sampai di Sabana 2 dengan hamparan luas rumput yang 'ijo royo-royo' dan ada beberapa pendaki camp disini.

Ciptaab Tuhan yang luar biasa

Agung lagi santai seperti di pantai

background yang menghilangkan capek

Kami langsung menuju Pos Watu Lumpang guna menghemat waktu.

Deo

Fahri

Agung bersama puncak Trianggulasi, Kenteng Songo dan Syarif

Puncak sudah di depan mata kami, semangat semakin menggebu-gebu.

Lagi-lagi merapi selalu menemani

Kemiringan menuju puncak

Pukul 09.38 kami berhasil menginjakkan kaki kami di puncak Kenteng Songo. Alhamdulillah walaupun kabut menyelimuti puncak namun tidak menutupi kesakralan Kenteng Songo.

Full Team

Alhamdulillah

Kenteng Songo

Puas berfoto-foto dan istirahat terlihat dari puncak sabana 1 mulai tertutup kabut, kami bergegas turun untuk menghindari kehujanan.
Pukul 11,49 sampailah kami di Sabana 1, istirahat makan dan packing pulang. Saat mulai melangkah menuju Pos 3 hujan kembali menyambut kami, dan ini akan menjadi perjalanan turun yang sulit. Benar saja perlahan kami turun mencari tanah yang berrumput guna meminimalisir licinnya trek saat itu. 30 menit berjalan trek semakin sulit dengan hujan yang tidak kunjung reda membuat trek menjadi seperti selokan dengan aliran air walaupun kecil. Hal ini membuat Khunnas kesulitan karena dia memakai sepatu running dan membawa cerrir yang paling berat diantara kami, alhasil cerrirnya dilempar-lempar guna bisa berjalan seimbang. Untung saja ada pendaki lain yang membawa tali yang bisa kami jadikan pegangan untuk turun. 
Saat itu Deo sudah sampai di Pos 3 dan sendirian menunggu kami dan hal itu membuat dia kedinginan, 20 menitan waktu menunggu yang lama untuk cuaca sedingin itu.

Setelah sampai di Pos 3 saya bergantian cerrir dengan Khunnas, dan kita langsung menuju Pos 2 untuk menghindari Deo yang terlihat pucat karena kedinginan tadi. Setelah berjalan 25 menit sampailah kami di Pos 2. Di Pos ini badan kami tak karuan, muka, kaki, tangan, cerrir, baju berlumuran lumpur. Sungguh kejam trek menuju Pos 3 dari Sabana 1 hhaha.

1 jam dari Pos 2 sampailah di Pos Bayangan 2, kami sempatkan untuk shalat disini, sekaligus bertemu pendaki asal Surabaya. Beberapa jam setelah melewati Pos 1 sampailah kami di Gerbang Pendakian, sekaligus mengakhiri pendakian ini. Alhamdulillah pendakian terselesaikan walaupun ujian menemani perjalanan kami namun kami sepakat bahwa ini adalah pendakian yang mengesankan.

Pukul 17.45 kami melanjutkan perjalan ke Jogja dan melakukan aktifitas seperti semula



.................Sampai Jumpa Lagi Kawan...............

Sedikit foto dari kami :

Khunnas di Sabana 2

Agung

Saya

Saya di Sabana 1

Belum berbunga gaes

Sempurna

Ikut-ikutan foto

Isi tenaga dulu sob

Efek kejamnya trek turun menuju Pos 3

Selfi coy

Selfi lagi coy

Sekarang Deo sendiri

Sabana 1


Informasi :

Simaksi           Rp 15.000/orang
Parkir              Rp   2.000/motor

Rincian Waktu :

Basecamp - Pos 1                             : 1,5 jam
Pos 1 - Pos 2                                     : 2 jam
Pos 2 - Pos 3                                     : 1 jam
Pos 3 - Sabana 1                               : 2 jam
Sabana 1 - Sabana 2                         : 30 menit
Sabana 2 - Watu Lumpang               : 30 menit
Watu Lumpang - Kenteng Songo     : 30 menit

TOTAL                                            : 8 JAM



........Semoga Merbabu Selalu Terjaga........



























































Tidak ada komentar:

Posting Komentar